INSTALASI DEBIAN 12 DENGAN ORACLE VM VIRTUAL BOX

Hola hola, seberapa kenalkan anda dengan Virtual Box dan Debian?

Oracle VM VirtualBox merupakan perangkat lunak virtualisasi yang dapat digunakan untuk mengeksekusi sistem operasi "tambahan" di dalam sistem operasi "utama". Sebagai contoh, jika seseorang mempunyai sistem operasi Microsoft Windows yang terpasang di komputernya, maka seseorang tersebut dapat pula menjalankan sistem operasi lain yang diinginkan di dalam sistem operasi Microsoft Windows.

Sedangkan Debian merupakan salah satu sistem operasi Linux yang bersifat open source yang tentunya gratis untuk digunakan.

Nah kali ini saya akan membagikan panduan untuk melakukan instalasi Debian dan lebih tepatnya adalah Debian 12 (bullseye).

Sebelum melakukan instalasi, ada beberapa bahan yang harus disiapkan di antaranya :

Software Virtual Box (link download)
Iso image Debian 12.2.0 (link download)

Setelah bahan disiapkan, silakan install Virtual Box terlebih dulu yaaaa. Mudah kok, anda pasti bisa!

Jika Virtual Box sudah terinstall, mari kita lanjutkan untuk melakukan praktik instalasi Debian 12 yes!

Langkah-langkah :

1. Konfigurasi Oracle VM Virtual Box

Setelah dijalankan, buat mesin baru dengan cara klik New pada icon berikut

Lalu isi nama, masukkan iso image Debian 12 (kali ini saya melewati Unattended Installation sehingga pada bagian tersebut saya centang :

Jika sudah, langsung next saja.

Konfigurasi bagian hardware, kuncinya adalah sesuaikan agar tidak melewati batas hijau (aman). Processor defaultnya adalah 1, namun jika ditingkatkan dapat mempercepat proses instalasi kemudian klik next.

Untuk virtual harddisk saya bairkan default atau tanpa merubah apapun :

Lalu next, dan pada tampilan berikut adalah summarynya, langsung saja klik finish :

2. Instalasi Debian 12

Jalankan Oracle VM Virtual Box. Pastikan mesin yang akan dijalankan anda pilih lalu klik start pada icon berikut :

Terdapat beberapa opsi pada installer menu (BIOS MODE), saya memilih "install" kemudian tekan enter pada keyboard :

Lalu pilih language atau bahasa, saya memilih "english" :

Untuk location, cari lokasi Indonesia dengan cara pilih "other" lebih dulu, lalu "Asia" kemudian "Jakarta"

Untuk country jika Indonesia tidak tersedia, pilih United saja tidak masalah :

Untuk keyboard saya biarkan default, lalu tekan enter pada keyboard :

Ok, sejenak bisa ambil nafas agak panjang dulu ya sambil menunggu proses instalasi pada step ini berjalan hingga sampai pada konfigurasi network berikut, lalu isi hostname. Untuk contoh ini saya menulis hostname sebagai "debian12" lalu klik continue :

Gunakan tombol page up down atau tab saat pada keyboard proses instalasi

Untuk domain name saya biarkan kosong saja, lalu klik continue :

Beri password untuk "root" dan harus diingat dengan baik ya, bila perlu dicatat untuk menghindari amnesia ringan hihi. Lalu continue:

Masukkan password untuk root kembali, password sama persis dengan yang dimasukkan sebelumnya, kemudian klik continue :

Isikan username sesuai keinginan :

Berikutnya isi username dan password untuk akun user :

lalu masukkan password untuk akun user :

Ketik ulang password sama persis dengan sebelumnya.

Kemudian konfigurasi untuk jam, pilih sesuai lokasi kita. Saya memilih western karena saat ini saya berada di wilayah barat Indonesia jika sesuai pengaturan waktu, lalu enter :

Kemudian untuk partisi disk, saya memilih "use entire disk" lalu enter :

Kemudian pilih disk untuk dipartisi seperti berikut, lalu enter :

Pada tampilan berikut saya pilih seperti berikut lalu enter :

Kemudian pada tampilan berikut, klik enter :

Pilih yes pada dialog partition disk berikut :

Scan extra media pilih no

Pilih Indonesia untuk lokasi negara archive mirror :

Lalu pilih deb.debian.org untuk pilihan mirror :

HTTP proxy kosongkan saja, enter saja :

Kemudian untuk particate package survey, pilih no :

Kemudian pada software selection, pilih yang utilities standar (paling bawah). Bagian atas yang terbintang dihilangkan bintangnya dengan menekan spasi :