Hai guys, artikel kali ini bertopikan Motret Pakai Kamera Smartphone. Ini adalah artikel ke-3 yang kutulis seharian ini bakakakak. Soalnya besok mau liburan ke Jogja, jadi mesti selesai malam ini awkwk. Ngomong - ngomong nih, seberapa canggih sih kemampuan kalian dalam motret pakai kamera smartphone kalian? Apakah sudah sering melakukan jepretan secara optimal dengan kamera smartphone kalian hayo ?
Oke, di artikel ini masih berkutat di materi Marathon Coaching Growthing hehehu. Jadi totalnya ada 3 artikel ya. Dua artikel sebelumnya yaitu mengenai Page View dan Branding Social Media, dan untuk artikel ketiga ini mengambil topik mengabadikan objek dengan kamera smartphone. Dan artikel ini juga masih sebagai tugas dari Blogspedia Coaching bersama mbak Marita Ningtyas.
Lalu kenapa sih foto ini dibahas atau digunakan sebagai materi dalam coaching? Alasannya karena foto menjadi bagian dari artikel dan memiliki sejumlah manfaat.
Manfaat Foto dalam Artikel Blog :
- Untuk melengkapi gambaran visual dari isi artikel yang sedang dibahas
- Menarik perhatian pengunjung Blog guys
- Sebagai pembatas antar beberapa paragraf agar tidak lelah saat membaca artikel yang panjang.
- Kemungkinan artikel dishare oleh pengunjung ke media sosial lebih besar
Begitu penting ya keberadaan foto dalam artikel guys. Tapi taukah kalian kalau tersedia sumber untuk pengambilan foto secara gratis loh. Sumber tersebut diantaranya :
- Dari situs penyedia gambar seperti Pixabay, Pexels, Unsplash, Flickr, FreeImages, dst
- Foto original jepretan sendiri
Meski ada penyedia foto secara gratis, foto dari hasil jepretan sendiri lebih bermanfaat lagi loh. Manfaat dari foto hasil jepretan sendiri yaitu :
1. Tidak khawatir tentang copyright
2. Lebih dipercaya saat mengulas benda atau tempat
3. Gambarnya tidak pasaran
4. Bisa untuk branding
5. Bisa dapat backlink gratis
Lalu apakah ada kelemahannya menggunakan kamera Smartphone pribadi jika manfaatnya banyak seperti yang disebutkan di atas ? Yeps, meski banyak manfaatnya namun ada kekurangannya pula yang perlu kita ketahui nih.
Kelebihan dan Kekurangan Motret Pakai Kamera Smartphone
Berikut kelebihan jika foto menggunakan smartphone :
1. Dimiliki hampir semua orang
2. Mudah dibawa-bawa dan digunakan
3. Tidak perlu repot transfer file
4. Bisa diedit langsung di smartphone
5. Cukup bagus untuk digunakan di blog dan media sosial
Berikut kekurangan jika foto menggunakan smartphone :
1. Bukaan lensa rata-ratamasih f 2.2
2. Sulit memotret di kondisi minim cahaya
3. Kalau dicetak untuk ukuran besar kadang pecah
4. Rawan noise dan distorsi
Dari kelebihan dan kekurangan smartphone, aku sih nyimpulkannya bahwa kita harus mengoptimalkan dulu yang ada. Misalkan kita punya smartphone, jadi ya pakai smartphone saja, dioptimalkan. Toh esensi dari penggunaan kamera adalah untuk memotret atau menghasilkan foto. Kalau mampu untuk beli kamera ya tinggal beli :-d
Lalu Apa yang perlu Disiapkan untuk Memulai Memotret dengan Kamera Smartphone ?
1. Ponsel Berkamera
Ponsel kamera yang dibutuhkan juga kalau bisa memenuhi spesifikasi yaitu memiliki resolusi minimal 12 Megapixel, lalu atur kualitas gambarnya di "high quality".
Kalau yang dipunya belum memenuhi spesifikasi minimal bagaimana ?
Kalau belum memenuhi spesifikasi minimal ya ngga papa kok, karena resolusi ponsel rendah bisa jadi hasilnya sama bagusnya atau lebih bagus.
2. Pencahayaan
Pencahayaan terbagi menjadi dua, yaitu alami (berasal dari sinar matahari dan buatan (cahaya dari lampu). Pengambilan gambar bisa dilakukan di luar ruangan, dekat jendela atau pintu sedikit terbuka. Kemudian perhatikan pula arah cahayanya, apakah dari depan, belakang atau samping.
3. Tema dan komposisi
Kita harus menentukan tema sebelum memulai memotret, misalnya tema tradisional, moderen, makanan, kesehatan, berkaitan dengan anak, dan lain-lain. Komposisi lain yang biasa digunakan untuk pemula adalah simplikasi dan dead centre.
Berikut beberapa istilah dalam komposisi :
- Simplikasi : memotret objek tanpa tambahan properti
- The Rule of Third : memotret objek yang posisinya ditempatkan pada kira-kira 1/3 garis bantu/grid atau persilangan garis horizontal-vertikal'
- Dead Centre : Objek diletakkan di tengah bidang gambar
4. Pilih Backdrop
Dalam memilih backdrop, kita disarankan untuk memilih backdrop atau alas sesuai kebutuhan, baik pemandangan alami, tembok dari kertas atau lainnya. Kertas karton atau HVS biasanya banyak dipakai untuk membuat tembok.
5. Nuansa dan Properti
Untuk mengabadikan suatu objek terutama benda mati kita disarankan untuk tidak terlalu banyak memasukkan warna, apalagi yang dipotret adalah makanan. Mengutamakan warna yang senada dengan objek dan tidak lebih terang dari objeknya supaya tidak gagal fokus. Begitupun dengan properti, jangan sampai mengalahkan objeknya. Objek utama harus terlihat menonjol dhe pokoknya dibandingkan propertinya. Gitu ya guys.
6. Angle
Ada beberapa istilah dalam kategori angle, diantaranya :
- Eye Normal - Normal : gambar sejajar dengan objek
- Low Angle : posisi kamera lebih rendah daripada objek
- High Angle : posisi kamera lebih tinggi daripada objek
- Bird's Eye View/Flatlay : objek berada di bawah dan pengambilan dari atas dan lurus
Hal yang disarankan dalam Motret :
- lensa kamera smartphone dilap dulu, agar tidak buram
- memakai bantuan tripod
- mengambil foto lebih dari sekali
- menggunakan garis bantu atau grid
- menggunakan mode pro atau manual
- memakai reflector atau pemantul cahaya
- memakai diffuser
- foto bersama produk
- melakukan editing secukupnya
- mencari referensi foto dari media sosial
Hal yang tidak disarankan dalam Motret :
- cropping terlalu banyak
- menggunakan flash
- melakukan zoom
- menggunakan mode bokeh
- memakai kamera depan yang kurang mumpuni
- mengubah warna asli produk
Posting Komentar
Posting Komentar